HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
1.
Hukum Kekekalan Massa
( Hukum Lavoisier ).
Lavoisier menyimpulkan bahwa : Jika suatu reaksi kimia
dilakukan di ruang tertutup sehingga tidak ada zat-zat yang hilang, maka massa
zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah
( tetap ).
Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5
gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi
berjalan sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga ( II ) sulfida. Berapa
massa zat baru tersebut ?
jawab
:
Bunyi
Hukum Kekekalan Massa :”Jumlah Massa Zat-Zat Sebelum Dan Sesudah
Reaksi Adalah Sama ”.
Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier
(1743-1794). Hukum kekekalan massa
atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut. Pernyataan yang umum
digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah
bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses
kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan
massa produk. Untuk lebih jelasnya perhatikan table pengamatan
dibawah ini reaksi antara besi dan sulfur yang menghasilkan besi (II) sulfide
Massa Zat yang
bereaksi ( gr)
|
Massa Zat
hasil Reaksi Besi (II) Sulfida (gr)
|
|
Massa Besi
|
Massa Sulfur
|
|
14
|
8
|
22
|
28
|
16
|
44
|
42
|
24
|
66
|
56
|
32
|
88
|
Dari percobaan diatas
maka dapat disimpulkan bahwasanya massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama ini dinamakan dengan hukum kekelan massa (hukum lavoiser)
Berdasarkan
ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu
sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi
energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam
jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian,
dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum
kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Contoh
Hukum kekekalan massa berlaku pada
reaksi kimia, dimana massa pereaksi harus sama dengan massa produk. Hukum
kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi pembentukan hidrogen dan oksigen dari air. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 g
air, maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan diperoleh
massa campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g.
Bila reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, oksigen dan air
yang tidak bereaksi tetap sebesar 36 g.
Air
-> Hidrogen + Oksigen (+ Air)
(36
g) (36 g)
S(s) + O2(g)
→ SO2(g)
1 mol S bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk
1 mol SO2. 32 gram S bereaksi dengan 32 gram O2 membentuk
64 gram SO2. Massa total reaktan sama dengan massa produk yang
dihasilkan.
H2(g) + ½ O2(g)
→ H2O(l)
1 mol H2 bereaksi dengan ½ mol O2
membentuk 1 mol H2O. 2 gram H2 bereaksi dengan 16 gram O2
membentuk 18 gram H2O. Massa total reaktan sama dengan massa produk
yang terbentuk.
a.
Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan
oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan
adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan?
Jawab :
m Ca = 4 gram
m CaO = 5,6 gram
m O2
= ..?
Berdasarkan
hukum kekekalan massa :
Massa
sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
m Ca +
m O2 = m CaO
m O2
= m CaO – m Ca
= (5,6 – 4,0) gram
= 1,6 gram
Jadi
massa oksigen yang diperlukan adalah 1,6 gram.
b.
2g NaOH(s) + 10g CH3COOH(aq)
→12g produk
c.
4g NaOH(s)
+ 10g CH3COOH(aq) →14g produk
d.
8g NaOH(s)
+ 10g CH3COOH(aq) →18g produk
2.
Hukum Perbandingan
Tetap ( Hukum Proust )
Bunyi
Hukum Perbandingan Tetap :
”
Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur - unsur penyusunnya selalu tetap
”
Pada percobaan 1 gram hidrogen dicampur dengan 8 gram oksigen
hasilnya ialah 9 gram air. Dan ternyata 8 gram oksigen hanya dapat bereaksi
dengan 1 gram hidrogen saja.
Data
Percobaan Hidrogen dan Oksigen
H2 (gram)
|
O2 (gram)
|
H2O (gram)
|
Sisa H2 (gram)
|
Sisa O2 (gram)
|
1
|
8
|
9
|
-
|
-
|
2
|
8
|
9
|
1
|
-
|
1
|
10
|
9
|
-
|
2
|
3
|
8
|
9
|
1
|
-
|
Contoh
soal :
Jika
kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
jawab
:
perbandingan
massa hydrogen dengan oksigen = 1:8
perbandingan
massa hydrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4:40
karena
perbandingan hydrogen dan oksigen =1:8, maka 4 gram hydrogen yang diperlukan 4
× 8 gram oksigen yaitu 32 gram.
Untuk
hal ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa
sebanyak (40 – 32) gram. Nah, sekarang kita akan menghitung berapa gram air
yang terbentuk dari 4 gram hydrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja 36 gram.
Ditulis sebagai
|
H2 + O2 ® H20
|
|
Perbandingan massa
|
1 gram : 8 gram
|
9 gram
|
Jika awal reaksi
|
4 gram : 40 gram…
|
gram ?
|
Yang bereaksi
|
4 gram : 32 gram
|
36 gram
|
Oksigen
yang bersisa = 8 gram
3.
Hukum Perbandingan
Berganda ( Hukum Dalton )
”
Bila unsur-unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih, dimana massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana ”
Contoh
:
Nitrogen
dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO, N2O3,
dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel
berikut.
Tabel
perbandingan nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.
Senyawa
|
Massa nitrogen (gram)
|
Massa oksigen (gram)
|
perbandingan
|
N2O
|
28
|
16
|
7:4
|
NO
|
14
|
16
|
7:8
|
N2O3
|
28
|
48
|
7:12
|
N2O4
|
28
|
64
|
7:16
|
Dari
table tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7
gram, maka perbandingan massa oksigen dalam:
N2O
: NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 :
16 atau 1 : 2 : 3 : 4.
4.
Hukum Perbandingan
Volume ( Hukum Gay Lussac )
”
Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana “
Pada reaksi zat yang wujudnya gas, perbandingan koefisien reaksi ekuivalen
dengan perbandingan volume jika reaksi tersebut
dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama.
1. Tulis persamaan reaksi sebagai berikut:
3H2 (g) +
N2 (g) ®
2 NH3 (g)
2. Sesuai dengan hokum Gay Lussac, harga koefisien reaksi dapat
dipakai perbandingan volume:
H2 : N2
: NH3 = 3 : 1 : 2
3. Dengan melihat perbandingan oefien NH3 dengan H2,
maka dapat ditentukan volume gas NH3 yang terbentuk yaitu:
atau
Dengan melihat perbandingan
koefisien NH3 dengan N2,
dapat pula ditentukan volume NH3 (g) sebagai berikut:
5.
Hipotesis Avogadro
” Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada temperatur dan tekanan
yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama pula ”
Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan menganggap partikel
– partikel gas tidak sebagai atom-atom, tetapi sebagai molekul-molekul
Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil
reaksi jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama akan sesuai dengan
perbandingan jumlah molekulnya, akan sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya.
Contoh
Soal :
Gas hidrogen
direaksikan dengan gas oksigen membentuk 8 liter ( T,P ) uap air. berapa liter
gas hidrogen dan gas oksigen dibutuhkan pada reaksi tersebut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar