STOIKIOMETRI
1.
Massa Atom Relatif,
Massa Molekul Relatif, dan Mol
Dalam tulisan ini, kita akan mempelajari cara menyatakan
massa sebuah atom dan molekul, serta mempelajari hubungan antara massa zat
dengan jumlah partikel yang dimilikinya melalui pendekatan konsep mol.
Massa sebuah atom bergantung pada jumlah elektron, proton,
dan neutron yang dimilikinya. Atom adalah partikel yang sangat kecil, sehingga
kita tidak dapat menimbang massa sebuah atom tunggal. Akan tetapi, kita dapat
menentukan massa suatu atom dengan membandingkannya terhadap atom lain. Dengan
demikian, dibutuhkan suatu unsur yang dapat dijadikan sebagai standar
pembanding.
Massa atom didefinisikan sebagai massa suatu atom dalam
satuan atomic mass unit (amu) atau satuan massa atom (sma). Satu amu
didefinisikan sebagai 1/12 kali massa satu atom C-12. Karbon-12 adalah salah
satu isotop karbon yang memiliki 6 proton dan 6 neutron. Unsur ini dijadikan
sebagai standar pembanding sebab unsur ini memiliki sifat yang sangat stabil
dengan waktu paruh yang panjang. Dengan menetapkan massa atom C-12 sebesar 12
sma, kita dapat menentukan massa atom unsur lainnya. Sebagai contoh:
Diketahui bahwa satu atom hidrogen hanya memiliki massa 8,4%
dari massa satu atom C-12. Dengan demikian, massa satu atom hidrogen
adalah sebesar 8,4% x 12 sma atau 1,008 sma. Dengan perhitungan serupa, dapat
diperoleh massa satu atom oksigen adalah 16,00 sma dan massa satu atom besi
adalah 55,85 sma. Hal ini berarti bahwa satu atom besi memiliki massa
hampir 56 kali massa satu atom hidrogen.
Massa
atom relatif (Ar) suatu unsur X dapat diperoleh melalui persamaan berikut:
Ar
X = massa satu atom unsur X / (1/12) x massa satu atom C-12
Selain menghitung massa atom relatif (Ar) suatu unsur, kita
dapat juga menentukan massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa. Massa
molekul relatif (Mr) suatu senyawa dapat diperoleh melalui persamaan berikut:
Mr
X = massa 1 molekul senyawa X / (1/12) x massa satu atom C-12
Bobot (massa) setiap atom dapat ditemukan dalam tabel
periodik, sehingga massa suatu molekul dapat diperoleh dengan cara menambahkan
massa setiap atom di dalam senyawa tersebut.
Sebagai contoh, air, H2O, tersusun atas dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Dengan melihat pada tabel periodik, kita dapat
melihat bahwa massa satu atom hidrogen sama dengan 1,008 sma dan massa satu
atom oksigen adalah 16,00 sma. Dengan demikian, massa satu molekul air dapat
diperoleh dengan menjumlahkan massa dua atom hidrogen dan massa satu atom
oksigen.
Mr
H2O = 2 x Ar H + 1 x Ar O = 2 x 1,008 + 1 x 16,00 = 18,016 sma
Contoh lain, pada tabel periodik, kita dapat melihat bahwa
massa satu atom tembaga adalah 63,55 sma dan massa satu atom belerang adalah
32,07 sma. Sementara massa satu atom oksigen adalah 16,00 sma, sementara massa
satu atom hidrogen adalah 1,008 sma. Dengan demikian, massa satu molekul CuSO4.5H2O
adalah sebagai berikut:
Mr
CuSO4.5H2O = 1 x Ar Cu + 1 x Ar S + 4 x Ar O + 5 x Mr H2O
=
1 x Ar Cu + 1 x Ar S + 4 x Ar O + 5 x (2 x Ar H + 1 X Ar O)
=
1 x 63,55 + 1 x 32,07 + 4 x 16,00 + 5 x (2 x 1,008 + 1 x 16,00)
=
249,700 sma
Saat kita melihat massa atom relatif karbon pada tabel
periodik, ternyata massa atom relatif karbon tidak tepat 12,00 sma, melainkan
12,01 sma. Perbedaan ini disebabkan oleh kehadiran unsur karbon di alam dalam
berbagai bentuk isotop. Hal ini berarti, massa atom suatu unsur harus
dinyatakan dalam bentuk nilai rata-ratanya.
Sebagai contoh, kelimpahan karbon-12 dan karbon-13 di
alam masing-masing sebesar 98,90% dan 1,10%. Massa atom relatif unsur C-13
adalah 13,00335 sma. Dengan demikian, massa atom relatif rata-rata atom karbon
adalah 98,90% x 12,00 sma + 1,10% x 13,00335 sma = 12,01 sma. Dengan
demikian, massa atom relatif atom karbon adalah 12,01 sma. Nilai rata-rata
inilah yang ditampilkan sebagai massa atom relatif unsur pada tabel periodik.
Contoh lain, unsur tembaga di alam berada dalam dua bentuk
isotop, yaitu Cu-63 dan Cu-65. Kelimpahan masing-masing di alam adalah sebesar
69,09% untuk Cu-63 dan 30,91% untuk Cu-65. Massa atom relatif masing-masing
isotop adalah 62,93 sma (Cu-63) dan 64,9278 sma (Cu-65). Massa atom relatif
rata-rata atom tembaga adalah 69,09% x 62,93 sma + 30,91% x 64,9278 sma = 63,55
sma. Dengan demikian, massa atom relatif atom tembaga pada tabel periodik
adalah 63,55 sma.
Ketika para kimiawan berhubungan dengan atom dan molekul,
mereka memerlukan satuan yang sesuai yang dapat digunakan untuk ukuran atom dan
molekul yang sangat kecil. Satuan ini disebut mol. Dalam sistem SI, mol
adalah kuantitas yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu zat
memiliki jumlah atom, molekul, maupun ion, yang sama dengan jumlah atom yang
dimiliki oleh 12 gram isotop karbon-12. Jumlah atom yang dimiliki oleh 12
gram isotop karbon-12 ditentukan melalui suatu eksperimen dan bilangan ini
dikenal dengan istilah Bilangan Avogadro (NA). Nilai yang
diterima saat ini sebagai Bilangan Avogadro adalah sebagai berikut:
NA
= 6,0221367 x 1023 (biasanya dibulatkan menjadi 6,022 x 1023)
Hal
ini berarti bahwa setiap 1 mol zat apapun, baik atom, molekul, maupun ion, akan
memiliki 6,022 x 1023 atom, molekul, maupun ion.
Sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa satu mol isotop C-12
memiliki massa sebesar 12 gram serta 6,022 x 1023 atom C-12. Massa
yang dimiliki oleh satu mol zat disebut massa molar (massa molekul relatif
atau Mr untuk senyawa; massa atom relatif atau Ar untuk unsur). Dapat
dicermati bahwa massa molar (Ar) isotop C-12 sama dengan massa atom
relatifnya dalam satuan sma. Dengan demikian, massa atom relatif suatu
unsur (dalam satuan sma) mewakili massa satu mol unsur bersangkutan
(dalam satuan gram).
Sebagai contoh, massa atom relatif unsur Na adalah 22,99
sma. Ini berarti, massa satu mol unsur Na adalah 22,99 gram. Di dalam 22,99
gram unsur Na terdapat 6,022 x 1023 atom Na. Bila kita memiliki
unsur Na sebanyak 114,95 gram, maka akan setara dengan 114,95 gram/ 22,99
(gram/mol) atau 5 mol unsur Na. Dengan demikian, jumlah atom yang dimiliki oleh
114,95 gram unsur Na (setara dengan 5 mol unsur Na) adalah 5 x 6,022 x 1023
atom Na.
Dengan mengetahui massa molar dan Bilangan
Avogadro, kita dapat menghitung massa satu atom dalam satuan gram. Sebagai
contoh, telah kita ketahui bersama bahwa massa molar C-12 adalah 12,00 gram dan
terdapat 6,022 x 1023 atom C-12 dalam satu mol unsur tersebut.
Dengan demikian, massa satu atom C-12 adalah sebagai berikut:
12,00
gram atom C-12 / 6,022 x 1023 atom C-12 = 1,993 x 10-23
gram
Telah diketahui pula bahwa massa satu atom C-12 adalah
sebesar 12 sma. Dengan demikian, hubungan antara sma dan gram dapat diperoleh
melalui cara berikut:
12
sma = 1,993 x 10-23 gram
1
sma = 1,661 x 10-24 gram
1
gram = 6,022 x 1023 sma
Hubungan antara massa, massa molar (Ar maupun Mr), dan
jumlah partikel zat, dapat ditunjukkan melalui beberapa persamaan berikut:
mol
= massa unsur / Ar unsur
mol
= massa senyawa / Mr senyawa
mol
= jumlah partikel / Bilangan Avogadro
Dengan mengetahui massa atom relatif (Ar) unsur-unsur
penyusun senyawa, kita dapat menentukan massa molekul relatif (Mr)senyawa
tersebut. Massa molar senyawa (dalam satuan gram) sama dengan massa molekul
relatifnya (dalam satuan amu). Sebagai contoh, massa molekul relatif air
sebesar 18,016 sma. Dengan demikian, massa molar air adalah 18,016 gram. Hal
ini berarti, massa satu mol molekul air adalah sebesar 18,016 gram dan terdapat
6,022 x 1023 molekul air. Bila kita memiliki 54,048 gram air, maka
akan setara dengan 54,048 gram / 18,016 (gram/mol) atau 3 mol molekul air.
Jumlah molekul yang dimiliki oleh 3 mol molekul air adalah 3 x 6,022 x 1023
molekul air.
2.
Spektra
Massa – Puncak Ion Molekuler (M+)
Halaman ini menjelaskan bagaimana menentukan massa rumus
relatif (massa molekul relatif) suatu senyawa organik dari spektrum massanya.
Halaman ini juga menunjukkan bagaimana spektrum massa resolusi tinggi dapat
dipakai untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa.
Menggunakan spektrum massa untuk menentukan massa rumus
relatif
Pembentukan ion molekuler
Ketika sampel organik yang teruapkan melewati kamar ionisasi
spektrometer massa, uap akan ditembak oleh berkas elektron. Elektron-elektron
ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan sebuah elektron dari molekul
organik untuk membentuk ion positif. Ion ini disebut ion molekuler.
Ion molekuler disimbolkan dengan M+ atau – titik pada versi yang kedua
menunjukkan fakta bahwa pada ion terdapat elektron tunggal tak berpasangan.
Merupakan setengah dari pasangan elektron dalam keadaan normal – setengah yang
lain dihilangkan pada proses ionisasi.
Ion molekuler cenderung tidak stabil dan pecah menjadi
fragmen-fragmen yang lebih kecil. Fragmen-fragmen ini menghasilkan diagram
garis. Fragmentasi tidak relevan dibahas di halaman ini – kita lebih
memfokuskan pada ion molekuler.
Menggunakan
ion molekuler untuk menentukan massa rumus relatif
Pada spektrum massa, ion paling berat (ion dengan nilai m/z
paling besar) akan dianggap sebagai ion molekuler. Beberapa senyawa mempunyai
spektra massa yang tidak mengandung puncak ion molekuler, karena semua ion
molekuler pecah menjadi fragmen-fragmen.
Karena nilai m/z terbesar adalah 72, itu menunjukkan ion
terbesar yang melewati spektrometer massa – dan anda dapat menganggap itu
sebagai ion molekuler. Karena itu, massa rumus relatif senyawa tersebut adalah
72.
Menentukan
massa rumus relatif (massa molekul relatif) dari spektrum massa adalah mudah.
Carilah puncak dengan nilai m/z tertinggi, nilai itu merupakan massa rumus
relatif senyawa.
Dengan demikian, ada kerumitan yang muncul karena
kemungkinan ada isotop yang berbeda (misal pada karbon, klorin, atau bromin)
pada ion molekuler. Kasus ini dibahas di halaman terpisah.
Menggunakan spektrum massa untuk menentukan rumus molekul
Sejauh ini kita telah melihat nilai m/z pada spektrum massa
sebagai angka keseluruhan, tetapi mungkin juga untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat dengan menggunakan spektrometer massa resolusi tinggi. Anda dapat
menggunakannya untuk informasi yang lebih akurat tentang massa ion molekuler
untuk mengetahui rumus molekul suatu senyawa.
Massa-massa isotop yang akurat
Untuk fungsi perhitungan normal, anda cenderung untuk
menggunakan massa isotop relatif. Sebagai contoh, anda terbiasa dengan
angka-angka:
1H
|
|
1
|
12C
|
|
12
|
14N
|
|
14
|
16O
|
|
16
|
Untuk
4 angka desimal, dengan demikian, ini adalah massa isotop relatifnya:
1H
|
|
1.0078
|
12C
|
|
12.0000
|
14N
|
|
14.0031
|
16O
|
|
15.9949
|
Nilai karbon adalah 12.0000, tentu, karena semua massa unsur
lain dihitung terhadap skala karbon-12 yang didasarkan pada isotop karbon-12
yang mempunyai massa tepat 12.
Menggunakan nilai yang akurat ini untuk menentukan rumus
molekul
Dua senyawa organik sederhana mempunyai massa rumus relatif
44 – propena, C3H8, dan etanal, CH3CHO. Dengan
spektrometer massa resolusi tinggi, anda dapat dengan mudah menentukan senyawa
yang manakah yang anda miliki.
Pada
spektrometer massa resolusi tinggi, puncak ion molekuler untuk dua senyawa
memberikan nilai m/z sebagai berikut:
C3H8
|
|
44.0624
|
CH3CHO
|
|
44.0261
|
Anda dapat dengan mudah mengecek dengan menambahkan
angka-angka dari tabel massa isotop relatif yang akurat di atas.
Contoh soal
Suatu
gas diketahui hanya mengandung unsur-unsur dari daftar berikut:
1H
|
|
1.0078
|
12C
|
|
12.0000
|
14N
|
|
14.0031
|
16O
|
|
15.9949
|
Pada spektrometer massa resolusi tinggi gas tersebut
mempunyai puncak ion molekuler pada m/z = 28.0312. Gas apakah itu?
Setelah
sedikit berhitung, anda akan mendapatkan 3 gas yang memiliki massa rumus
relatif mendekati 28 dan yang mengandung unsur-unsur dari daftar. Yaitu N2,
CO dan C2H4.
Perhitungan
massa rumus relatifnya secara akurat diperoleh:
N2
|
|
28.0062
|
CO
|
|
27.9949
|
C2H4
|
|
28.0312
|
Jelas
gas itu adalah C2H4.
3.
Bilangan Avogrado
Bilangan Avogadro merupakan bilangan tertentu untuk sesuatu dan
umumnya, sesuatu itu adalah atom dan molekul. Dengan demikian, mol berhubungan
dengan dunia mikroskopis atom dan molekul. Mol juga berhubungan dengan dunia
makroskopis, yaitu bobot (massa). Satu mol adalah jumlah
partikel yang terdapat dalam tepat 12 gram atom C-12. Jadi, 12 gram atom
C-12 tepat mengandung 6,022 x 1023 atom C-12, yang juga merupakan
satu mol atom C-12. Untuk unsur lainnya, satu mol adalah bobot atom yang
dinyatakan dalam gram. Untuk senyawa, satu mol adalah bobot
molekul (senyawa) dalam satuan gram.
Massa molekul relatif (Mr) air adalah 18,015 sma. Oleh
karena satu mol adalah bobot molekul (senyawa) dalam satuan gram, maka
dapat dikatakan bahwa satu mol air setara dengan 18,015 gram air. Kita
juga dapat mengatakan bahwa di dalam 18,015 gram air terdapat 6,022 x 1023molekul
air. Satu mol air tersusun oleh dua mol hidrogen dan satu mol oksigen.
Mol adalah jembatan yang menghubungkan antara dunia mikroskopis
dan makroskopis. Hubungan antara bilangan Avogadro, mol, dan bobot
(massa) atom/molekul adalah sebagai berikut :
6,022
x 1023 partikel ↔ mol ↔ bobot (massa) atom
atau molekul (gram)
Sebagai contoh, banyak molekul air yang terdapat di dalam
5,50 mol air adalah sebanyak 5,50 mol x 6,022 x 1023 molekul/mol =
3,31 x 1024 molekul air. Sementara, jumlah mol air di dalam 25 gram
air adalah sebanyak 25 gram /18,015 gram.mol-1 = 1,39 mol air.
4.
Penentuan RE, RM dan
Komposisi senyawa
Konsep mol
dapat digunakan untuk menghitung rumus
empiris suatu senyawa. Rumus
empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana mol
unsur-unsur pembentuk senyawa. Rumus empiris suatu
senyawa dapat ditentukan melalui data komposisi persentase tiap unsur
yang menyusun senyawa tersebut.
Komposisi
persentase merupakan persentase berdasarkan bobot (massa) setiap unsur dalam
senyawa tersebut. Penentuan komposisi persentase unsur merupakan salah
satu dari analisis pertama yang dilakukan oleh para kimiawan saat mempelajari
senyawa baru.
Sebagai contoh, suatu senyawa mempunyai persentase massa
unsur sebagai berikut : 26,4% Na, 36,8% S, dan 36,8% O. Kita dapat
mengasumsikan massa senyawa sebesar 100 gram (basis persentase adalah per
100), sehingga persentase tersebut dapat digunakan sebagai massa unsur.
Dengan demikian, mol masing-masing unsur dapat ditentukan.
mol
Na = 26,4 gram / 22,99 gram.mol-1 = 1,15 mol Na
mol
S = 36,8 gram / 32,07 gram.mol-1 = 1,15 mol S
mol
O = 36,8 gram / 16,00 gram.mol-1 = 2,30 mol O
Rumus empiris senyawa tersebut adalah Na1,15S1,15O2,30.
Angka subskrip pada rumus kimia harus merupakan bilangan bulat. Dengan
demikian, setelah masing-masing angka tersebut dibagi dengan 1,15, akan
diperoleh rumus NaSO2. Senyawa tersebut dikatakan memiliki rumus
empiris NaSO2. Massa molekul relatif (Mr) untuk rumus empiris
tersebut adalah 22,99 + 32,07 + 2(16,00) = 87,06 gram/mol.
Pada percobaan lain, telah diketahui berdasarkan analisis
spektromassa, bahwa senyawa tersebut memiliki bobot (massa) molekul sebesar
174,12 gram/mol. Bobot (massa) molekul suatu senyawa menunjukkan jenis dan
jumlah masing-masing unsur yang menyusun senyawa tersebut, bukan perbandingan
paling sederhana. Dengan demikian, rumus molekul (formula) suatu senyawa merupakan kelipatan dari rumus empiris senyawa bersangkutan.
Dengan membagi 174,12 gram dengan 87,06 gram (membagi bobot (massa) molekul
sesungguhnya dengan bobot (massa) molekul relatif), diperoleh angka dua.
Hal ini berarti, rumus molekul (formula) adalah dua kali rumus
empirisnya. Rumus molekul (formula) senyawa tersebut sesungguhnya
adalah (NaSO2)2 = Na2S2O4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar